Mencari Sebuah Titik
|
Sinopsis:
Sama seperti hidup, buku ini laiknya puzzle. Setiap pribadi berhak menyusundan merangkai puzzle-nya masing-masing. Begitu pun kita memiliki potongan demi
potongan yang tersusun secara 'acak' dalam buku ini.
Jika tak cermat, kita akan 'terjebak' dalam beberapa kalimat tertentu.
Meski ini 'hanya' sebatas Mencari Sebuah 'Titik', tetapi persis yang disampaikan kakak
saya, Anis Khurli, "Kamu tidak hanya akan menemukan 'titik'. Tetapi, akan banyak koma,
tanda tanya, tanda seru, petik satu, dan (mungkin) akan menemukan idiom-idiom baru."
Bersiaplah untuk mengerutkan dahi, nyinyir, atau sekadar tersenyum simpul
menyimak setiap kisahnya.
Hingga akhirnya kita akan menyadari bahwa, memang sulit memahami kehidupan
yang tak pernah kita ketahui akhir dari sebuah ceritanya. (Karena barangkali, cerita itu
akan berlanjut lagi esok hari). Tapi, inilah menariknya kehidupan. Ia memberikan jawaban
dari setiap misteri.
"Baru kali ini saya temui gaya bertutur seunik ini, seunik labirin yang ditempuh untuk
mencapai sebuah titik. Kadang sederhana, tetapi endingnya mengejutkan. Terkadang berliku,
tapi mengasyikkan. Namun apa yang terpenting, Anda akan mendapati bahwa titik itu
bukanlah sebuah perhentian. Melainkan noktah-noktah yang membentuk makna dari sebuah
perenungan. Buku yang tak boleh Anda lewatkan."
—Riawani Elyta
"Buku yang menggugah makna kehidupan! Bacalah buku ini dan gubahlah titik tuju
kematian *huwehe."
—Cak Aep | GuyuMaster | Penulis Buku Guyu
Belum ada Komentar untuk "Mencari Sebuah Titik"
Posting Komentar